Selasa, 01 Agustus 2017

PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI KANADA DAN INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN
 
 
1.1 Latar Belakang
 
             Pendidikan adalah hal pokok yang dapat menunjang kemajuan peradaban suatu bangsa. Kemajuan peradaban suatu bangsa dapat diukur dari beberapa faktor, termasuk dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang ada. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman, dan bahkan Finlandia menempatkan pendidikan sebagai faktor strategis dalam memajukan bangsanya. Pendidikan yang berkualitas dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Keberhasilan suatu bangsa dalam membangun pendidikan merupakan barometer tingkat kemajuan tersebut.
              Salah satu negara yang memiliki kualitas dan sistem pendidikan yang baik adalah Kanada. Negara ini sendiri masuk dalam kategori negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, bersanding dengan negara-negara maju seperti Finlandia, Belanda atau Jepang dan Korea Selatan. Secara umum sistem jejang pendidikan di Kanada tidak jauh berbeda dengan Negara Indoneisa yakni mulai dari tingkat pendidikan dasar dan menengah, kemudian pendidikan S-1, lalu dilanjutkan pendidikan pasca sarjana. Namun yang membedakan Kanada dengan Indonesia adalah keteraturan sistem pendidikannya. Keteraturan sistem yang baik Negara Kanada tercermin dari sistem pembiayaan pendidikan yang hampir secara penuh dibiayai oleh negara, selain itu kuaitas pendidikan yang merata baik pada daerah kota ataupun pinggiran menjadi salah satu faktor yang membuat Kanada masuk dalam jajaran negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.
              Hal yang sangat kontras begitu terlihat ketika Negara Kanada dibandingkan dengan Negara Indonesia dari sudut pandang sistem pendidikannya. Ketidak teraturan sisitem pendidikan yang ada di Indonesia baik dari segi pembiayaan ataupun kualitas pendidikannya membuat negara Indonesia begitu sulit menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
             Indoenesia tengah berada pada kondisi pendidikan yang dapat dikatakan diam di tempat banyak persoalan-persoalan yang harus segera dicari penyelesaianya demi terciptanya sistem pendidikan yang berkualitas. Untukitu melalui makalah ini penulis mencoba untuk melakukan penyajian data perbandingan sistem pendidikan antar negara Kanada dengan Negara Indonesia, guna menemukan celah permasalahan sistem pendidikan negara Indonesia yang dapat diisi dengan melakukan pengadaptasian sistem yang berkulaitas dari Negara kanada.
 
 
 
 
1.2 Rumusan masalah
 
 
 
 
1) Bagaimana proses perkembangan sisitem pendidikan Negara kanada hingga menajdi salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia ?
2) Bagaimanakah perbandingan gambaran umum sisitem pendidikan Negara kanada dan Negara indoensia ?
3) Apakah kelebihan sisitem pendidikan kanada yang dapat diterapkan di Indonesia dan kelemahan sistem pendidikan indoensia?
 
 
 
 
 
 

A. Tujuan Penulisan



1. Menjelaskan mengenai proses perkembangan sistem pendidikan Negara Kanada hingga menjadi salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia.
2. Menjelaskan mengenai perbandingan gambaran umum sistem pendidikan Negara Kanada dan Negara Indonesia.
3. Menjelaskan kelebihan sistem pendidikan Kanada yang dapat diterapkan di Indonesia dan kelemahan sistem pendidikan di Indonesia.
 




B. Manfaat Penulisan



1. Mengetahui tentang proses perkembangan sistem pendidikan Negara Kanada hingga menjadi salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia.
2. Mengetahui tentang perbandingan gambaran umum sistem pendidikan Negara Kanada dan Negara Indonesia.
3. Mengetahui tentang kelebihan sistem pendidikan Kanada yang dapat diterapkan di Indonesia dan kelemahan sistem pendidikan di Indonesia.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah struktur dan Jenis Pendidikan


Kanada memberikan komitmen finansial untuk sektor pendidikan, nomor dua sesudah kesejahteraan sosial dalam menggunakan anggaran pemerintah. Dalam tahun 1992-1993, belanja pendidikan Kanada mencapai kira-kira 8,1% dari GDP (Gross Domestic Product). Komitmen ini tercemin pada angkatan kerja tahun 1989, 15% pekerja memiliki gelar universitas, 42% berpendidikan diatas sekolah menengah, yang sebelumnya hanya 29%. Tetapi; sebaliknya, terdapat 9% pekerja yang berpendidikan dibawah "Grade" 9 (SLTP,) dan masih banyak penduduk Kanada yang buta huruf (iliterasi) yaitu 25% pada tahun 1989. Data dari The World Almanac 2000, jumlah itu menurun menjadi hanya 3%.


Kanada menyediakan pendidikan yang universal, gratis sampai ke tingkat perguruan tinggi. Pendidikan diartikan sebagai penanaman ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kehidupan yang produktif dan bermanfaat. Perbedaan-perbedaan yang terjadi, hanyalah dalam menginterpretasikan konsep-konsep "Pengetahuan" dan "Keterampilan" serta dalam cara memperolehnya, bukan dalam prinsip-prinsip yang melandasinya.




A. Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan Tinggi

Ada tiga tingkat pendidikan di Kanada, yaitu tingkat sekolah dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Bersekolah adalah wajib di Kanada selama 10 tahun dan berlaku pada semua provinsi. Tahun ajaran untuk sekolah dasar dan menengah rata-rata 180 – 200 hari belajar. Biasanya antara bulan September dan akhir Juni. Sistem pendidikan di Kanada mencakup sekolah yang dibiayai pemerintah maupun sekolah swasta, mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan pra-universitas. Sedangkan semua universitas di Kanada adalah milik pemerintah; program yang ditawarkan mulai dari undergraduate hingga doctorate dan biasanya dimulai pada bulan September.
Pendidikan adalah tanggung jawab provinsi di bawah undang-undang Kanada, sehingga terdapat perbedaan dalam sistem pendidikan di berbagai provinsi. Walaupun demikian, taraf di seluruh negara ini secara keseluruhan tinggi yang setara dengan universitas di USA maupun negara Commonwealth lainnya. Secara umum, lamanya pendidikan dasar dan menengah di Kanada yaitu 11, 12 atau 13 tahun tergantung pada provinsinya. Dari sini pelajar dapat meneruskan ke universitas dan perguruan tinggi, atau di Quebec mereka dapat melanjutkan di Cegep (Perguruan Tinggi Pendidikan Umum dan Kejuruan).


B. Pendidikan Prasekolah

Walaupun permulaan pendidikan pada Grade I dimulai waktu anak berusia 6-7 tahun, pendidikan prasekolah yang biasanya dinamakan "Taman Kanak-kanak" diadakan hampir di semua provinsi dan diselenggarakan pada sekolah-sekolah dasar negeri bagi anak-anak usia 5 tahun. Beberapa Dewan Pendidikan (School Board) di Manitoba, Ontario, dan Quebec memasukkan anak-anak usia 4 dan 5 tahun ke sekolah bukan wajib belajar yang diselenggarakan selama 2 tahun. Alberta melaksanakan program yang unik dengan dukungan pemerintah yang dinamakan "Early Childhood Services" (Sekolah bagi Anak-anak Kecil) yang melayani anak-anak umur 3 ½ tahun. Kurikulumnya mengintegrasikan aspek pendidikan, kesehatan, sosial dan rekreasi.


C. Pendidikan Khusus

Semenjak tahun 1970-an, sudah ada kecenderungan untuk mengintegrasikan "murid-murid dengan kebutuhan khusus" (special needs students) ke dalam kelas-kelas regular. Ini memerlukan penyesuaian yang cukup berat dalam hal kurikulum dan pendidikan gurunya karena begitu banyaknya variasi kelompok murid yang termasuk dalam kategori ini. Yang termasuk di dalamnya adalah kelompok anak yang cacat secara fisik, dan yang punya hambatan belajar, di samping anak-anak yang punya kemampuan akademik yang istimewa yang biasanya diarahkan pada
 

program-program pengayaan untuk percepatan. Pemerintah juga memikirkan pendidikan bahasa khusus, selain dari bahasa Inggris dan Perancis, serta kebutuhan budaya bagi anak-anak yang baru saja berimigrasi ke Kanada, atau bagi anak-anak penduduk asli yang masuk ke sekolah-sekolah pemerintah, juga ada sekolah-sekolah tersendiri, baik negeri ataupun swasta, yang menyelenggarakan berbagai kategori pendidikan luar biasa seperti tuna grahita (cacat mental) yang berat, tuna netra atau tuna rungu.




D. Pendidikan Vokasional, Teknik, dan Bisnis



Persiapan keterampilan dan kejuruan atau vokasional semakin memegang peranan penting pada sekolah menengah tingkat atas dalam tahun 1980-an, walaupun sistem sebelumnya untuk mengarahkan siswa pada program-program vokasional pada anak usia 14 tahun tidak dihilangkan. Tujuannya ialah untuk memberikan kepada generasi muda keterampilan yang lebih umum sifatnya, bisa ditranfer atau dialihkan, sehingga dengan demikian mereka lebih mungkin berfungsi dalam masyarakat dan pasar kerja yang menuntut fleksibilitas dalam menghadapi perubahan teknologi yang sangat cepat.
Pandangan Kanada secara umum tentang pendidikan ialah bahwa pendidikan merupakan persiapan untuk pekerjaan dan bahwa ada hubungan antara pendapatan dan kualifikasi pendidikan.




E. Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Nonformal



Meneruskan pendidikan setelah terputus di tengah jalan, merupakan elemen penting di Kanada, dan lebih dari 3 juta penduduk. Kanada terdaftar pada program-program pendidikan orang dewasa setiap tahun. Kuliah diberikan oleh berbagai institusi termasuk oleh dewan-dewan pendidikan, kantor depertemen pendidikan propinsi, universitas, dan akademi-akademi. Program-program serupa juga disponsori dan diselenggarakan oleh organisasi-organisasi nirlaba (nonprofit), organisasi profesional, kantor-kantor pemerintah, lembaga bisnis dan industri.
Teknologi komunikasi telah mempopulerkan "belajar di luar kelas" dan sistem ini memberi kesempatan kepada peserta di daerah-daerah yang jauh untuk mendapatkan akses terhadap kesempatan pendidikan.
Pendidikan di Kanada disediakan, didanai dan diawasi oleh pemerintah federal, provinsi, dan pemerintah daerah. Pendidikan berada di dalam yurisdiksi pemerintahan provinsi dan kurikulum diawasi oleh pemerintahan provinsi. Pendidikan di Kanada umumnya dibagi pada pendidikan Dasar (Primary School , Public School), kemudian pendidikan Menengah (High School) dan pendidkan tinggi (Universitas, College). Pada setiap provinsi-provinsi terdapat ada dewan sekolah yang mengawasi pelayanan pendidikan dan penyelenggaraan program-program pendidikan. Pendidikan wajib bagi penduduk kanada sampai usia 16 tahun di seluruh provinsi di Kanada, kecuali untuk Ontario dan New Brunswick, di mana usia wajib sampai 18 tahun. Di beberapa provinsi ada beberapa pengecualian untuk tidak wajib meneruskan pendidikan pada umur 14 tahun yang dapat diberikan dalam keadaan tertentu. Kanada mewajibkan sekolah selama 190 hari dalam setahun, secara resmi dimulai dari bulan September (setelah Hari Buruh) sampai akhir bulan Juni (biasanya hari Jumat terakhir bulan, kecuali dalam beberapa kasus di Quebec ketika itu hanya sebelum Juni 24 - provinsi hari libur ).




2.2 Sistem/Manajemen Pendidikan



A. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran

Sistem pendidikan di Kanada mengalami reformasi besar-besaran dalam tahun-tahun 1960-an dan awal 1970-an. Konsep-konsep seperti belajar dengan strategi "Child-centered", "continuous progress", "team teaching", "discovery method", "open plan school", dan "audiovisual aids" mulai dipakai, terkadang mengabaikan akibat-akibat hasilnya, atau mengabaikan pendidikan guru-gurunya. Program sekolah yang terdiri dari berbagai pelajaran wajib dan buku-buku teks yang ditentukan oleh departemen pendidikan provinsi juga mengalami perubahan dan
 

modifikasi yang cukup signifikan dan banyak program-program baru yang diperkenalkan.
Ditinjau dari aspek struktur, sistem pendidikan Kanada berkembang ke arah lebih desentralisasi. Provinsi tetap memberikan pedoman umum, tetapi dewan pendidikan setempat (Local Board) dan masing-masing sekolah memiliki kontrol lebih besar terhadap implementasi, materi dan metode pengajaran. Tekanan terhadap hal-hal yang bersifat fakta semakin dikurangi, dan tekanan lebih banyak pada pembentukan keterampilan untuk membantu belajar.
Isi kurikulum dimasukkan mata pelajaran yang bersifat wajib, terutama matematika, sains, bahasa, dan bidang ilmu-ilmu sosial biasanya sejarah dan geografi. Sekarang diperkenalkan pula ilmu dan keterampilan baru. Kurikulum sekarang memasukkan teknologi komputer, berpikir kreatif, belajar mandiri, dan pendidikan lingkungan.




B. Ujian, Kenaikan Kelas dan Sertifikasi

Kemajuan yang terus menerus merupakan patokan disekolah dasar. Pada tingkat sekolah dasar menengah sistem kredit merupakan peraturan, dan kenaikan kelas dilaksanakan berdasarkan mata pelajaran, bukan berdasarkan "Grade" atau kelas. Pada umumnya kebijakan akses terbuka terhadap pendidikan menengah di Kanada dapat disarikan walaupun tidak ada kenaikan kelas otomatis, kurikulum sekolah memberikan pelajaran pada berbagai tingkat sehingga dengan demikian, kemampuan anak yang berbeda dapat diakomodasi.
 

Pada kebanyakan ssstem, ujian disiapkan dan dinilai pada tingkat lokal. Namun demikian, pada beberapa provinsi, seperti British Columbia, Alberta, dan Quebec ( juga teritori Northwest dan Yukon yang umumnya mengikuti program-program Alberta dan British Columbia) ujian akhir untuk mendapatkan diploma untuk mata pelajaran tertentu dibuat secara sentral oleh depertemen pendidikan.

C. Evaluasi dan Penelitian Pendidikan
Kecenderungan untuk meredefinisikan "kurikulum inti" dan memasukkan lebih banyak mata pelajaran wajib telah diikuti dengan penekanan pada penelitian hasil pendidikan. Memprioritaskan tidak hanya pada penelitian terhadap hasil belajar murid, tetapi juga pada penelitian program guru, sekolah, dan sistem sekolah.


Penelitian pendidikan dilaksanakan pada seluruh provinsi dan teritorial, walaupun tingkat aktivitas penelitian itu berbeda-beda karena kepadatan penduduk. Sejumlah besar juga penelitian dilakukan oleh dosen-dosen universitas serta organisasi kependidikan dan asosiasi guru-guru. Departemen pendidikan provinsi dan beberapa dewan pendidikan yang besar juga mengarahkan penelitiannya pada hal-hal yang menjadi masalah regional atau lokal seperti evaluasi program, walaupun ada kebutuhan untuk penelitian nasional seperti yang diusulkan oleh CMEC (Council of Minister of Education Canada), tetapi karena struktur politik pendidikan Kanada, penelitian sulit dilaksanakan dan didanai.


2.3 Indikator keberhasilan pendidikan di Kanada



Reputasi pendidikan Kanada didasarkan oleh kualitas dan pengakuan atas keunggulan di semua sektor pendidikan. Ijazah dari Kanada dihargai di seluruh dunia. Para pendidik internasional sering memilih Kanada sebagai mitra penelitian dan kerjasama. Inilah mengapa:


Para pelajar tingkat dasar dan menengah (K-12) di Kanada senantiasa berada pada peringkat diantara lima juara akademis top dunia dalam hal membaca, matematika dan ilmu pengetahuan di dalam Organisasi untuk Program Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development) untuk Kajian Pelajar Internasional. Para pelajar internasional dapat memperoleh manfaat dari lingkungan yang kondusif yang berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Universitas Kanada berada di jajaran yang terbaik di dunia. Pada tahun 2012, 4 universitas Kanada menempati ranking dalam the Top 100 dari
 

 


Penetapan Ranking ARWU Shanghai dan 22 didalam the Top 500; 3 berada di ranking the Top 50 pada Penetapan Ranking Universitas QS dan 20 dalam the Top 500; dan 5 menempati ranking dalam the Top 100 dari Penetapan Ranking Universitas Dunia Pendidikan Tinggi Times, dan 8 dalam the Top 200.
Universitas kami memiliki hubungan global dengan lebih dari 5,000 kesepakatan kerjasama aktif internasional dengan mitra-mitra di seluruh dunia.
Sekolah tinggi, politeknik, dan cégeps (Collège d'enseignement général et professionnel) Sekolah Tinggi Umum dan Kejuruan di propinsi Quebec di Kanada menawarkan program yang sejalan dengan dunia industri, berfokus pada karir dengan tingkat pertumbuhan riset terapan yang diarahkan untuk menyelesaikan masalah industri. Lebih dari 90% dari lulusan sekolah tinggi Kanada bekerja di bidang studi mereka dalam waktu enam bulan setelah di wisuda dan 93% dari para pengusaha merasa puas dengan para lulusan ini.
Sekolah bahasa di Kanada merupakan ahlinya dibidang pelatihan bahasa di semua tingkat, dengan menyajikan beragam program dalam bahasa Inggris dan Perancis untuk studi lanjutan, pengembangan pribadi atau persiapan usaha.


2.4 Indikator Pendidikan di Kanada menurut perspektif Internasional



Perspektif Internasional dirancang untuk memperluas informasi untuk Kanada yang diberikan kepada Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) untuk dipublikasikan dalam Sekilas Pendidikan: Indikator OECD (EAGD Indicators / EAGD Indicators / EAGD Indicators / EAGD Indicators / EAGD Indicators / EAGD Indicators (EAG). Data tambahan yang dapat dibandingkan secara internasional yang disediakan oleh Indikator Pendidikan di Kanada melengkapi EAG dan mendukung misi Canadian Statistics Statistics Council (CESC) untuk "membuat dan berkomitmen terhadap strategi, rencana, dan program menyeluruh dan jangka
panjang untuk mengumpulkan, menganalisis, dan Menyebarkan informasi statistik yang relevan secara nasional dan internasional dan sebanding. "
Dua belas indikator disertakan dalam Indikator Pendidikan di Kanada: Perspektif Internasional 2016. 11 informasi pertama yang hadir mengenai: pencapaian pendidikan (Indikator A1); Tingkat kelulusan sekolah menengah atas (A2); Hasil pasar tenaga kerja (A3); Sumber keuangan yang diinvestasikan dalam pendidikan (B1, B2 dan B3); Siswa internasional (C1); Transisi ke pasar tenaga kerja (C2); Dan pengorganisasian lingkungan belajar di tingkat dasar dan menengah (D1, D2 dan D3). Indikator ke-12 (E1) menambahkan pilihan topik yang terkait dengan penilaian mutasi dan berhitung dewasa baru-baru ini.
Ikhtisar, teks analisis singkat dengan grafik, dan tabel data disertakan untuk setiap indikator. Definisi, kategori dan metodologi yang digunakan untuk laporan ini telah disesuaikan dengan Standar Internasional Klasifikasi Pendidikan (ISCED 2011) untuk memungkinkan statistik standar dan perbandingan, sehingga angka dalam laporan tersebut mungkin sedikit berbeda dari angka yang sama yang dihasilkan oleh provinsi dan Wilayah itu sendiri. Laporan Catatan ini ke bagian pembaca mencakup penjelasan dan deskripsi dari kategori ISCED, dan menguraikan bagaimana data Statistik Kanada selaras dengan sistem internasional ini.
Indikator Pendidikan di Kanada: Perspektif Internasional diterbitkan oleh Canadian Education Statistics Council (CESC) sebagai bagian dari usaha yang lebih luas, Program Indikator Pendidikan Pan-Kanada (PCEIP). CESC adalah sebuah kemitraan antara Dewan Menteri Pendidikan, Kanada (CMEC) dan Statistik Kanada. Banyak individu yang telah memainkan peran penting dalam memproduksi dan mengkaji laporan ini tercantum di bagian Komite dan organisasi.




2.5 Respon masyarakat terhadap pendidikan di Kanada



Ada beberapa faktor penting yang menyebabkan mahasiswa internasional memilih Kanada sebagai tujuan mencari ilmu yaitu Pendidikan yang bermutu dan gelar yang diakui secara internasional sehingga mudah


untuk meniti karir bagi para lulusannya, suasana dan lingkungan yang multikultural dan ramah sehingga membuat para siswa asing merasa betah, biaya pendidikan dan biaya hidup yang relatif terjangkau dan negara yang paling rendah tingkat kriminalnya. Bagi yang akan meneruskan jenjang kuliahnya di Kanada diuapayakan agar lancar berbahasa Inggris dan Prancis. Hal ini karena universitas-universitas yang ada di Kanada memakai kedua bahasa tersebut sebagai bahasa resmi pemerintahannya.

2.6 Hukum dan Kebijakan Pendidikan



Undang-Undang Dasar Kanada memberi pemerintah Ontario, dan provinsi lain, kekuatan untuk memutuskan bagaimana sekolah umum di Ontario akan dijalankan dan didanai. Diagram berikut menunjukkan banyak tingkat hukum dan kebijakan yang mengatur sistem pendidikan publik di Ontario.
Piagam Hak dan Kebebasan Kanada adalah bagian dari Konstitusi Kanada dan/ oleh karena itu, merupakan bagian dari hukum tertinggi di negara ini. Konstitusi disebut sebagai hukum "tertinggi", karena "memiliki supremasi" atau "lebih diutamakan" atas semua undang-undang dan kebijakan lain yang dibuat di Kanada. Ini berarti bahwa keputusan dan praktik Kementerian Pendidikan, sekolah, dan dewan sekolah harus konsisten dengan hak-hak yang tercantum dalam undang-undang tingkat tinggi, termasuk Kode Hak Asasi Manusia Ontario dan Piagam.




2.7 Undang-Undang Pendidikan



Undang-undang Pendidikan adalah bagian utama undang-undang, atau "undang-undang", yang mengatur pendidikan publik di Ontario. Perundang-undangan ini memberi wewenang untuk menciptakan semua fitur utama sistem pendidikan. Undang-undang Pendidikan menetapkan kekuatan dan tanggung jawab Menteri Pendidikan dan Dewan Sekolah, wewenang kepala sekolah dan guru, dan hak dan tanggung jawab orang tua dan siswa.

A. Peraturan
Aspek penting dari sistem pendidikan di Ontario diatur oleh Regulasi. Jadi, penting bagi orang tua tidak hanya untuk mengetahui apa yang ada dalam UU Pendidikan, tapi juga Peraturannya. Misalnya, Peraturan 181/98 berdasarkan Undang-Undang Pendidikan menetapkan proses untuk menentukan apakah anak diidentifikasi sebagai anggota Dewan Sekolah yang luar biasa. Ini juga menetapkan peran dan peraturan untuk Komite Identifikasi, Penempatan dan Peninjauan Ulang (IPRC), dan proses banding keputusan IPRC.




B. Kebijakan Kementerian



Kementerian Pendidikan dan Dewan Sekolah setempat juga membuat kebijakan. Kebijakan memberikan arahan tentang bagaimana segala sesuatu harus terjadi. Kebijakan dapat berupa pernyataan kebijakan, arahan, pedoman, atau memo yang menentukan prosedur dan praktik sekolah dan dewan sekolah. Departemen Pendidikan mengeluarkan "Memorandum Kebijakan / Program" yang menetapkan pedoman untuk Dewan Sekolah, dan prosedur dan praktik garis besar. Kebijakan tidak memiliki kekuatan hukum Statuta dan Peraturan, namun mengikat secara hukum.




C. Prioritas pemerintah



Di setiap Kementerian, pemerintah memiliki prioritas khusus. Pemerintah dapat bertindak berdasarkan prioritas mereka dengan menyediakan dana. Prioritas ini akan berdampak pada apa yang sebenarnya dicapai oleh Pemerintah untuk siswa di Ontario. Misalnya, Pemerintah atau Kementerian dapat memutuskan bahwa ini adalah prioritas untuk mengurangi tingkat drop-out. Jika pemerintah bertindak berdasarkan prioritas ini, strategi akan dikembangkan, dan pendanaan diberikan untuk menerapkan strategi tersebut.




2.8 Analisis Pendidikan Indonesia dan Kanada



Kanada menyediakan pendidikan yang universal, gratis sampai ke tingkat perguruan tinggi. Pendidikan diartikan sebagai penanaman ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kehidupan yang produktif dan bermanfaat. Perbedaan-perbedaan yang terjadi, hanyalah dalam
menginterpretasikan konsep-konsep "Pengetahuan" dan "Keterampilan" serta dalam cara memperolehnya, bukan dalam prinsip-prinsip yang melandasinya
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas telah menunjukkan bahwa tujuan nasional pendidikan Indonesia, dalam pasal 3 yang berisi "pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat dalam rangka dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab."
Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 ada sembilan ciri sumberdaya manusia Indonesia yang dilahirkan melalui proses pendidikan nasional, yaitu :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
2. Berakhlak mulia
3. Sehat,
4. Berilmu,
5. Cakap,
6. Kreatif,
7. Mandiri,
8. Menjadi warga negara yang demokratis, dan
9. Bertanggung jawab.


Melalui undang-undang tersebut arah pendidikan nasional di Indonesia sudah bersifat utuh dan menyeluruh terhadap semua aspek dalam pendidikan yaitu untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Untuk menghasilkan peserta didik yang mempunyai penguasaan dalam kecerdasan intelektual sudah dapat dilakukan melalui transfer of knowledge sedangkan untuk menghasilkan peserta didik yang menguasai kecerdasan mental dan spiritual dapat dilakukan melalui transfeer of value. Dalam tataran kebijakan, sebenarnya arah pendidikan nasional Indonesia juga sudah sangat jelas, sistem kurikulum sudah lama diterapkan di Indonesia dengan satuan pendidikan yang berjenjang. Berbagai fasilitas telah dialokasikan oleh negara untuk proses pendidikan di Indonesia. Melalui dana yang digelontorkan berupa Bantuan Operasional Sekolah, negara menjamin pendidikan gratis selama 12 tahun untuk setiap peserta didik.
 

Namun dalam implementasinya nilai-nilai yang terkandung dalam arah pendidikan nasional Indonesia belum dapat dikategorikan maksimal.
Idealisme yang ditunjukkan oleh arah pendidikan Indonesia masih sebatas slogan belaka. Belum adanya cerminan refleksi dari implementasi aktualisasi kebijakan arah pendidikan nasional. Berbagai permasalahan masih menjadi batu sandungan bagi arah pendidikan nasional Indonesia. Ada beberapa aspek yang dapat kita cermati saat ini yang masih mengalami kendala dalam proses implementasinya yaitu:
1. Kurikulum
Kurikulum merupakan aspek yang paling mendasar dan menjadi dokumen sakti dalam pendidikan nasional Indonesia. Semua yang tertuang didalamnya menjadi pegangan. Namun dalam kenyataannya kurikulum menjadi alat pengekang para guru pengajar di Indonesia, banyak guru yang belum berani berkreasi dan berinovasi dalam pengajaran dikarenakan batasan-batasan yang ada dalam kurikulum pendidikan Indonesia. Guru seakan-akan selalu dikejar-kejar oleh target pencapaian kurikulum. Selain itu, substansi kurikulum dalam hal kepadatan materi tidak signifikan dengan alokasi waktu yang tersedia. Itu juga menjadi salah satu sebab bahwa materi yang diajarkan di kelas kurang bermakna dan kurang terlihat relevansinya bagi peserta didik.
2. Tujuan Pendidikan
Seharusnya tujuan pendidikan menjadi tolak ukur pencapaian proses pembelajaran peserta didik di sekolah. Akan tetapi, fenomena yang terjadi di lapangan cenderung menyesatkan. Dapat dilihat dari kualitas pendidikan yang hanya diukur berdasarkan ijazah. Padahal ijazah masih bisa diperjual belikan dengan bebas di Indonesia. Termasuk banyak pula pejabat yang membeli ijazah untuk kepentingan politisnya.
3. Ujian Nasional
Kontroversi pelaksanaan ujian nasional sudah sejak lama hangat diperbincangkan. Banyak pihak yang merasa bahwa ujian nasional mengalami banyak penyelewengan dalam implementasinya. Dapat dinilai dari aspek yang diujikan hanya aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik saja. Penentuan standar pendidikan pun hanya diputuskan oleh pemerintah saja, padahal guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan standar pendidikan di Indonesia. Ujian nasional juga dianggap mengabaikan sisi proses pembelajaran yang dilalui oleh peserta didik. Selama ini ujian nasional hanya menjadi beban sosial dan psikologis bagi para peserta didik. Peserta didik secara tidak langsung dipaksa menghafal pelajaran yang diberikan selama berada di sekolah. Seharusnya pembelajaran itu menjadi
sarana peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya tanpa adanya paksaan yang menjadi beban sosal dan psikologisnya.
 
 
DAFTAR PUSTAKA


(http://www.canadainternational.gc.ca/indonesia-indonesie/study-etudie/index.aspx?lang=ind)
(http://www.statcan.gc.ca/pub/81-604-x/81-604-x2016001-eng.htm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar